Kamis, 04 April 2013

laporan Biologi III - XI


LAPORAN PRAKTIKUM
biologi
PENENTUAN GOLONGAN DARAH











Oleh: Kevin Septiawan
Kelas: XI IPA 1 / O9101008
Laboratorium IPA SMA Eka Wijaya
2010/2011


BAB-1

A.   LATAR BELAKANG
Darah, merupakan cairan yang terdapat dalam semua mahluk hidup, khusunya manusia. Dalam darah terdapat antigen atau aglutinogen dan antibody atau agglutinin yang bereaksi satu sama lain bila keduanya di campurkan. Sifat ini yang dimanfaatkan dalam teori praktikum kali ini pengujian golongan darah

B.   TUJUAN
Menentukan golongan darah

C.     DASAR TEORI
-          Darah, termasuk jaringan ikat khusus karena berasal dari jaringan mesenkim. Darah terdiri atas sela darah merah (eritrosit), keping darah (trombosit), plasma darah dan sel darah putih (leukosit)…(syamsuri, 2010)

-          Aglutinogen atau antigen, yaitu protein yang terdapat dalam darah, terdapat dalam eritorsit. Sedangkan aglutinin atau antibodi adalah zat yang menyebabkan penolakan apabila ada kandungan protein yang tidak sesuai masuk ke dalam sel-sel darah,  terdapat dalam plasma darah…(omegawati, 2010) 

-          Jenis-jenis golongan darah:
Golongan darah A, yaitu apabila eritrosit seseorang mengandung aglutinogen A, sedangkan plasma darahnya mengandung anti B.
Golongan darah B, yaitu apabila eritrosit seseorang mengandung aglutinogen B, sedangkan plasma darahnya mengandung anti A.
Golongan darah AB, yaitu apabila eritrosit seseorang mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B, sedangkan plasma darahnya tidak mengandung anti A atau anti B.
Golongan darah O, yaitu apabila eritrosit seseorang tidak mengandung aglutinogen A ataupun B, sedangkan plasmanya mengandung anti A dan anti B…(omegawati, 2010)

-           Serum darah, yaitu komponen yang bukan berupa sel darah, yaitu plasma darah yang tidak mengandung fibrinogen. Pada serum anti A, terdapat kandungan anti B sehingga menyebabkan seseorang yang memiliki golongan darah A, terjadi penggumpalan bila ditetesi serum anti A. sedangkan pada serum anti B, terdapat kandungan anti A sehingga menyebabkan darah bergolongan darah B mengalami penggumpalan apabila ditetesi serum anti B…(Wikipedia, 2010)

BAB-2

A.   ALAT dan BAHAN

ALAT
BAHAN
Jarum Steril
Alkohol 70%
Kapas
Serum anti A & B
Spotplat

Tusuk gigi


B.   LANGKAH KERJA
1.      Bersihkan ujung jari tengah dengan kapas yang telah dibasahi oleh alkohol 70%
2.      Usaplah jarum dengan kapas yang telah dibasahi alkohol, kemudian tusukanlah jarum tersebut ke ujung jari tengah. Pijitlah ujung jari agar darah mudah keluat. Teteskan darah pada spotplat sebanyak 2 tempat.
3.      Jika darah sudah keluar, bersihkan ujung jari denagn kapas beralkohol agar tidak terkena infeksi.
4.      Berilah setetes serum anti A dan anti B pada darah di spotplat.
5.      Aduklah tetesan darah dengan tusuk gigi.
6.      Amati hasilnya, apakah terjadi penggumpalan darah atau tidak? Tentukan golongan darah berdasarkan keterangan di bawah ini.



BAB-3

A.   HASIL dan PEMBAHASAN
HASIL: kelompok
No
Nama
Serum anti A
Serum anti B
Golongan darah
1.
Ayub
Tidak menggumpal
menggumpal
B
2.
Kevin
Menggumpal
Menggumpal
AB
3.
Merry
Menggumpal
Menggumpal
AB
4.
Stephanus
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
O

HASIL: kelas
No.
Nama
Gol.darah
No.
Nama
Gol.darah
1
Ayub
B
11
Raenofan
B
2
Cesario
B
12
Rani
B
3
Elsa
A
13
Rika
B
4
Erwin
B
14
Rivandi
O
5
Indah
AB
15
Stephanus
O
6
Juni
A
16
Stevanus
A
7
Kevin
AB
17
Steven
O
8
Maulidio ponco
B
18
Tri
A
9
Melianda
O
19
Yohanes
B
10
Merry S
AB
20
-
-

               

PEMBAHASAN & ANALISIS:
ANALSISIS:
  1. Mengapa dalam pengujian darah terjadi penggumpalan darah setelah ditetesi serum anti A dan B?
  2. Bandingkan jumlah siswa untuk masing-masing golongan darah, apakah kesimpulannya?
  3. Apakah manfaat yang diperoleh dengan mengetahui golongan darah setiap teman sekelas?
Jawaban analisis dan pembahasan:
  1. Karena di setiap masing-masing serum, terdapat aglutinin atau anti yang berlawanan. Dalam serum anti A, terdapat anti B yang menyebabkan darah dari golongan A menggumpal kerena pengaruh dari kandungan anti B atau aglutinisasi (penggumpalan darah) dan sama halnya juga dengan serum anti B yang mengandung anti A bila ditetesi di darah bergolongan B. Sifat inilah  yang menjadi prinsip dasar pengujian golongan darah dimana bila darah yang mengandung aglutinogen yang berlawanan dengan anti yang terdapat dalam serum, akan menyebabkan terjadinya penggumpalan darah.
  2.   Dari perbandingan yang di dapatkan dapat disimpulkan bahwa golongan darah terbanyak  yang dimiliki oleh individu di kelas XI-IPA adalah golongan darah B, dan yang memiliki jumlah paling sedikit adalah golongan darah AB. Dan dapat dilihat pula, bahwa golongan darah terbanyak yaitu B lebih dominan dimiliki oleh anak laki-laki di bandingkan dengan anak perempuan.
  3. Manfaat yang diperoleh melalui pengujian golongan darah, adalah kita dapat mengetahui teman yang memiliki golongan darah yang sama dengan kita yang pada suatu saat nanti bila dibutuhkan trnsfusi darah kita dapat mengtahui yang dapaat menjadi pendonor bagi kita dan juga yang menjadi resipien dari kita. Dan juga menghindari terjadinya kesalahan dalam pemilihan pendonor dan resipien agar tidak terjadi penggumpalan darah setelah proses transfusi yang dimana hal ini sangat membahayakan keselamatan.
B.   KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah pengujian golongan darah memanfaatkan sifat darah yang mengandung aglutinogen dan anti atau aglutinin dimana golongan darah dapat diketahui apabila terjadi pembekuan setelah ditetesi serum. Selain itu, jumlah individu yang bergolongan darah B memiliki jumlah yang lebih dominan, dimana hal ini membuktikan bahwa populasi yang memiliki golongan darah B lebih dominan, khususnya di kelas ini dan yang paling dominan bergolongan darah B adalah anak laki-laki.

DAFTAR PUSTAKA
-          Syamsuri, istamar. 2007. Biologi untuk SMA kelas XI 2A. Malang: Erlangga.
-          Omegawati, wigati. 2010. PR Biologi Untuk SMA/MA XI semester 1. Klaten: Intan Pariwara.
-          Wikipedia. 2010. “serum darah”. download tanggal 8 November 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar