Sabtu, 13 April 2013

Laporan Kimia II - XI


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA
“ Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm”



 









Oleh: Kevin Septiawan
Kelas: XI IPA 1 / O9101008
Laboratorium IPA SMA Eka Wijaya
2010/2011



BAB-1

A.    JUDUL PERCOBAAN

“ Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm “

B.     HARI DAN TANGGAL

Kamis, 14 Oktober 2010
Pukul: 13.15-15.15 WIB
Laboratorium IPA SMA Eka Wijaya

C.     TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan praktikum kali ini dalah untuk melakukan pengujuan dan menentukan apakah sebuah reaksi itu termasuk reaksi eksoterm atau reaksi endoterm berdasar perubahan suhunya.


BAB-2

A.    DASAR TEORI
-          Reaksi eksoterm, adalah reaksi yang melepaskan panas, atau dapat dikatakan pula merupakan reaksi  yang terjadi ketika kalor berpindah dari sistem ke lingkungan sehingga terjadi kenaikan suhu. ∆H bernilai negatif (−) dan kalornya bernilai positif (+).
A+B→C+D ∆H= (−), Q= (+)
Reaktann
 
 
                                           Sistem melepas ke lingkungan, ∆H<0    
Produk
 

-          Reaksi endoterm, adalah reaksi yang menyerap panas, atau dapat dikatakan pula merupakan suatu reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem sehingga terjadi perpindahan suhu dari lingkungan ke sistem dan ditandai dengan penurunan suhu. ∆H bernilai positif (+) dan kalornya bernilai negatif (−)
A+B→C+D ∆H= (+), Q= (−)
Produk

 
                                  Sistem menyerap panas dari lingkungan, ∆H>0








Reaktan
 
 


B.     ALAT dan BAHAN

ALAT
BAHAN
Neraca
Air (25ml)
Tabung Erlenmeyer
Urea (25gr)
Termometer
Kapur tulis yang sudah dihaluskan (25gr)
Pengaduk


C.     CARA KERJA

1.      Takar 25gr urea, 25gr kapur tulis halus dengan neraca, dan 25 mL air.
2.      Tuangkan 25 mL air ke Erlenmeyer lalu ukur suhunya denagn thermometer sebagai suhu awal.
3.      Tambahkan 25gr urea kedalam larutan, lalu aduk hingga semua terlarut lalu ukur suhu akhirnya.
4.      Siapkan kembali 25 mL air di Erlenmeyer dan ukur suhu awalnya.
5.      Tambahkan 25gr kapur tulis halus, aduk sampai semua terlarut lalu ukur suhunya.
6.      Catat masing-masing perubahan suhu, lalu golongkan jenis reaksinya apakah eksoterm atau endoterm.


BAB-3

  1. HASIL dan PEMBAHASAN
HASIL:
BAHAN
Suhu awal air
Suhu akhir campuran
Jenis reaksi
Urea
28ºC
13ºC
Endoterm
Kapur tulis
28ºC
28ºC

PEMBAHASAN:
Dari percobaan yang tealh dilakukan, terlihat bahwa reaksi antara air dengan urea mengalami penurunan suhu yang signifikan yaitu 15ºC yang menandakan bahwa reaksi tersebut adalah reaksi endoterm (mengalami penurunan suhu) akibat berpindahnya kalor dari sstem ke lingkungan. Sedangkan antara reaksi air dengan kapur tulis tidak terjadi perubahan suhu, yang seharusnya pada reaksi antara air dengan kapur terjadi reaksi eksoterm (mengalami kenaikan suhu)
Hal ini disebabkan telah banyak campuran yang dicampurkan dengan kapur tulis yang memang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dimana bahan-bahan tambahan itu menghambat proses reaksi eksoterm pada kapur, karena reaksi eksoterm pada kapur yang berbahan dasar gamping itu menghasilkan panas apabila terus digunakan dan digunakanlah bahan-bahan tambahan untuk menekan reaksi itu agar tidak mengurangi kenyamanan saat digunakan. Hasilnya adalah saat direaksikan dengan air tidak terlihat perubahan suhu akibat bahan-bahan yang menekan reaksi eksoterm itu.
  1. KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah, dari percobaan ini, reaksi antara urea dengan air adalah reaksi endoterm karena terjadi penuruna suhu yang sangat signifikan. Selain itu dari percobaan yang dilakukan juga terlihat bahwa bahan-bahan tertentu yang dicampurkan dalam kapur tulis juga mempengaruhi reaksi yang seharusnya terjadi menjadi terhambat atau tidak terjadi sama sekali, sehingga dapat pula ditarik kesimpulan, bahan-bahan tertentu dapat menghambat proses terjadinya suatu reaksi eksoterm atau endoterm seperti pada kapur tulis yang campuran utama gampingnya telah banyak dicampur bahan-bahan tertentu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar