LAPORAN
PRAKTIKUM
biologi
“Imitasi Perbandingan Genetik”
“Peranan Gen yang Dipengaruhi Seks”
“Peranan Gen yang Dipengaruhi Seks”
Oleh:
Kevin Septiawan
Kelas:
XII IPA 1 / O9101008
Laboratorium
IPA SMA Eka Wijaya
2011/2012
1.
Imitasi
Perbandingan Genetik (Perkawinan Monohibrid)
A.
Tujuan
Mendapatkan
gambaran tentang kemungkinannya gen–gen yang dibawa oleh gamet–gamet akan bertemu secara acak (random).
Melakukan
pengujian lewat X2 (“chi-square test”) untuk mengetahui apakah
hasil yang didapat bisa dianggap baik ataukah tidak.
B.
Dasar
teori
- Hukum
segregasi (hukum pertama Mendel)
Hukum segregasi bebas menyatakan
bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk
(Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet
menerima satu gen dari induknya.
Secara garis besar, hukum ini
mencakup tiga pokok:
Gen memiliki bentuk-bentuk
alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep
mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan
dengan huruf kecil), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan
huruf besar, misalnya R).
Setiap individu membawa sepasang
gen, satu dari tetua jantan Dalam penampakan luarnya, gen bekerja dengan
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut. Perbandingannya fenotipnya adalah: 3:1
dan genotipnya adalah 1:2:1
- Gen
yang Dipengaruhi Jenis Kelamin Gen ini disebut dengan Sex Influenced Gene,
merupakan gen dominan yang biasanya memperlihatkan pengaruh sama pada semua
jenis, tetapi ada gen-gen tertentu yang dipengaruhi oleh jenis kelamin.
Misalnya: a. Gen kepala botak Genotipe Fenotipe Pria Pria Wanita BB
Botak Botak Bb Botak Tidak botak bb Tidak botak Tidak botak b. Gen jari
telunjuk Genotipe Fenotipe Pria Pria Wanita PP Telunjuk panjang Telunjuk
panjang Pp Telunjuk pendek Telunjuk panjang pp Telunjuk pendek Telunjuk pendek
Genotipe
|
Fenotipe
|
|
Pria
|
Pria Wanita
|
|
PP
|
Telunjuk
panjang
|
Telunjuk
panjang
|
Pp
|
Telunjuk
pendek
|
Telunjuk
panjang
|
Pp
|
Telunjuk
pendek
|
Telunjuk
pendek
|
-
Chi-kuadrat digunakan untuk mengadakan
pendekatan dari beberapa vaktor atau mngevaluasi frekuensi yang diselidiki atau
frekuensi hasil observasi dengan frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah
terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak.
Dalam
statistik, distribusi chi square termasuk dalam statistik nonparametrik.
Distribusi nonparametrik adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi
tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis
statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi
yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik parametrik tidak
terpenuhi.
Beberapa hal yang perlu diketahui
berkenaan dengan distribusi chi square adalah :
Distribusi chi-square memiliki satu parameter yaitu derajat bebas
(db).
Nilai-nilai chi square di mulai dari 0 disebelah kiri, sampai nilai-nilai positif tak terhingga di sebelah kanan.
Probabilitas nilai chi square di mulai dari sisi sebelah kanan.
Luas daerah di bawah kurva normal adalah 1.
a. Uji Kecocokan = Uji Kebaikan Suai = Goodness of Fit
b. Uji Kebebasan
c. Uji Beberapa Proporsi (Prinsip pengerjaan (b) dan (c) sama saja)
Nilai-nilai chi square di mulai dari 0 disebelah kiri, sampai nilai-nilai positif tak terhingga di sebelah kanan.
Probabilitas nilai chi square di mulai dari sisi sebelah kanan.
Luas daerah di bawah kurva normal adalah 1.
a. Uji Kecocokan = Uji Kebaikan Suai = Goodness of Fit
b. Uji Kebebasan
c. Uji Beberapa Proporsi (Prinsip pengerjaan (b) dan (c) sama saja)
Nilai
chi square adalah nilai kuadrat karena itu nilai chi square selalu positif.
Bentuk distribusi chi square tergantung dari derajat bebas (Db)/degree of
freedom. Pengertian pada uji chi square sama dengan pengujian hipotesis yang
lain, yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian
Metode
Chi-kuadrat menggunakan data nominal, data tersebut diperoleh dari hasil
menghitung. Sedangkan besarnya nilai chi-kuadrat bukan merupakan ukuran derajat
hubungan atau perbedaan.
C.
Alat & bahan
-
Kancing
dari plastik yang ukurannya sama tetapi warnanya berlainan,
-
kantong
berwarna gelap.
D.
Cara
kerja
- Setiap kelompok menerima 2 jenis kancing (A & B)
dengan warna yang berbeda masing – masing 20 buah. Kancing A ialah gamet yang
memiliki gen dominan R, sebaliknya kancing B memiliki alelnya resesif r.
- Masukan 10 kancing warna A & 10 kancing warna B ke
dalam kantong, sehingga diperoleh 2 kantong dengan variasi yang sama (kantong –
kantong tersebut dianggap sebagai alat kelamin)
- Ambillah satu kancing dari kantong kanan dengan tangan
kanan dan dalam waktu bersamaan ambil satu kancing dari kantong kiri dengan
tangan kiri.
- Buatlah catatan di kertas buram tentang hasil pengambilan
kancing itu.
- Data dibuat dalam individu dan kelompok dan kemudian
diolah dengan menggunakan tes X2 (bahasa Inggrisnya: chi-square test)
- X = Ʃ(d2 /e)
e
= hasil yang diramal / diharapkan (expected)
d = deviasi / penyimpangan (deviation),
yaitu selisih antara hasil yang diperoleh (observed) dan hasil yang
diramal
Ʃ = sigma (jumlah)
- Pertemukan dari kancing di kedua belah tangan kalian itu merupakan
zigot. Kemungkinan yang muncul adalah sbb. (contoh= kancing A :
merah; kancing B : Putih)
- Ulangi percobaan ini sampai 10 kali dengan mengocok terlebih dahulu setiap kali sebelum pengambilan. Lakukanlah pada semua
anggota kelompok!
- Dari data kelompok yang telah diperoleh, kemudian
dilanjutkan dengan pengujian X2 terhadap hasil kelompok.
- Pada
percobaan kali ini warna yang digunakan adalah kancing warna kuning dan toska.
Sebagai dominan adalah warna toska (TT) dan resesif adalah kuning (tt).
E.
Hasil
dan pembahasan
Data
kelompok
|
|||
TT
|
Tt
|
Tt
|
|
Meli
|
1
|
6
|
3
|
Kevin
|
3
|
3
|
4
|
Rani
|
3
|
5
|
2
|
Stephanus
|
2
|
5
|
3
|
Tri
|
2
|
5
|
3
|
Raenofan
|
2
|
7
|
1
|
Jumlah:
|
13
|
31
|
16
|
Perhitungan:
Toska kuning jumlah
Diperoleh
(o): 44 16 60
Diramal
(e): 45 15 60
Deviasi: -1 +1
(d-0,
5): -0, 5 0, 5
(d-0,
5)2/e 0,
0056 0, 0056
X2
= 0, 0056 + 0, 0056 = 0, 0112
K(1)
= antara 0, 90 – 0, 99
Pembahasan:
Hasil
perhitungan yang didapat menunjukan nilai kemungkinan lebih besar dari 0, 05
yang menunjukkan bahwa hasil yang didapat valid serta tidak ada pengaruh
eksternal yang membuat perbandingan fenotip berubah. Selain itu hasil yang
didapat memberikan hasil dalam rentang antara 0, 99 dan 0, 90 yang berarti
hasil yang didapat ini berkesesuaian hampir 100% dengan hasil perbandingan hukum
mendel pertama yaitu 3:1.
F.
Kesimpulan
Perbandingan
dalam hukum pertama mendel yaitu 3:1 yang diambil secara acak adalah hasil yang
valid yang dapat dibuktikan lewat test chi square.
2. Peranan Gen yang Dipengaruhi Seks
A.
Tujuan
Mencoba menetapkan
genotip dirinya sendiri berdasarkan ukuran jari telunjuknya.
B. Alat & bahan
Jari telunjuk
dan jari tengah kepunyaan sendiri, kertas dan pensil.
C. Cara kerja
1. Buatlah
sebuah garis horisontal yang jelas pada suatu kertas.
2. Letakkan tangan kanan atau kiri di atas
kertas tadi sedemikian
rupa
sehingga ujung jari telunjuk tepat menyinggung garis
horisontal.
3. Bubuhkan
tanda dimana letak ujung jari telunjuk dengan
menggunakan pensil atau ballpoint
D.
hasil dan pembahasan
Hasil
yang didapat: terlampir
Pembahasan:
ukuran jari yang didapat berukuran normal atau pendek yang menunjukan bahwa
genotip yang mungkin adalah Pp atau pp.
E. Kesimpulan
Pada
jenis kelamin laki-laki genotip jari pendek yang kemungkinannya lebih sering
muncul adalah jari pendek resesif atau karier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar