Kamis, 04 April 2013

laporan Biologi III - XII


LAPORAN PRAKTIKUM
biologi
Imitasi Perbandingan Genetik     
Peranan Gen yang Dipengaruhi Seks





 











Oleh: Kevin Septiawan
Kelas: XII IPA 1 / O9101008
Laboratorium IPA SMA Eka Wijaya
2011/2012
1.      Imitasi Perbandingan Genetik (Perkawinan Monohibrid)
A.    Tujuan
 Mendapatkan gambaran tentang kemungkinannya gen–gen yang dibawa oleh gamet–gamet akan bertemu secara acak (random).
 Melakukan pengujian lewat X2  (“chi-square test”) untuk mengetahui apakah hasil yang didapat bisa dianggap baik ataukah tidak.
B.     Dasar teori
-    Hukum segregasi (hukum pertama Mendel)
Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya.
Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan Dalam penampakan luarnya, gen bekerja dengan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut. Perbandingannya fenotipnya adalah: 3:1 dan genotipnya adalah 1:2:1

-    Gen yang Dipengaruhi Jenis Kelamin Gen ini disebut dengan Sex Influenced Gene, merupakan gen dominan yang biasanya memperlihatkan pengaruh sama pada semua jenis, tetapi ada gen-gen tertentu yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Misalnya: a. Gen kepala botak Genotipe Fenotipe   Pria Pria Wanita BB Botak Botak Bb Botak Tidak botak bb Tidak botak Tidak botak b. Gen jari telunjuk Genotipe Fenotipe   Pria Pria Wanita PP Telunjuk panjang Telunjuk panjang Pp Telunjuk pendek Telunjuk panjang pp Telunjuk pendek Telunjuk pendek
Genotipe
Fenotipe
Pria
Pria Wanita
PP
Telunjuk panjang
Telunjuk panjang
Pp
Telunjuk pendek
Telunjuk panjang
Pp
Telunjuk pendek
Telunjuk pendek


-    Chi-kuadrat digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa vaktor atau mngevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi dengan frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak. 
Dalam statistik, distribusi chi square termasuk dalam statistik nonparametrik. Distribusi nonparametrik adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi. 
Beberapa hal yang perlu diketahui berkenaan dengan distribusi chi square adalah :
           Distribusi  chi-square memiliki satu parameter yaitu derajat  bebas (db).
           Nilai-nilai chi square di mulai dari 0 disebelah kiri, sampai nilai-nilai positif tak terhingga di sebelah kanan.
           Probabilitas nilai chi square di mulai dari sisi sebelah kanan.
           Luas daerah di bawah kurva normal adalah 1.
a.  Uji Kecocokan = Uji Kebaikan Suai = Goodness of Fit
b.  Uji Kebebasan
c.  Uji Beberapa Proporsi (Prinsip pengerjaan (b) dan (c) sama saja) 
Nilai chi square adalah nilai kuadrat karena itu nilai chi square selalu positif. Bentuk distribusi chi square tergantung dari derajat bebas (Db)/degree of freedom. Pengertian pada uji chi square sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian
Metode Chi-kuadrat menggunakan data nominal, data tersebut diperoleh dari hasil menghitung. Sedangkan besarnya nilai chi-kuadrat bukan merupakan ukuran derajat hubungan atau perbedaan.

C.    Alat & bahan
-          Kancing dari plastik yang ukurannya sama tetapi warnanya berlainan,
-          kantong berwarna gelap.

D.    Cara kerja
-    Setiap kelompok menerima 2 jenis kancing (A & B) dengan warna yang berbeda masing – masing 20 buah. Kancing A ialah gamet yang memiliki gen dominan R, sebaliknya kancing B memiliki alelnya resesif r.
-    Masukan 10 kancing warna A & 10 kancing warna B ke dalam kantong, sehingga diperoleh 2 kantong dengan variasi yang sama (kantong – kantong tersebut dianggap sebagai alat kelamin)
-    Ambillah satu kancing dari kantong kanan dengan tangan kanan dan dalam waktu bersamaan ambil satu kancing dari kantong kiri dengan tangan kiri.
-    Buatlah catatan di kertas buram tentang hasil pengambilan kancing itu.
-    Data dibuat dalam individu dan kelompok dan kemudian diolah dengan menggunakan tes X2  (bahasa Inggrisnya: chi-square test)
-    X = Ʃ(d2 /e)
e = hasil yang diramal / diharapkan (expected)
 d = deviasi / penyimpangan (deviation), yaitu selisih antara hasil yang diperoleh (observed) dan hasil yang diramal
 Ʃ = sigma (jumlah)
-    Pertemukan dari kancing di kedua belah tangan kalian itu merupakan zigot. Kemungkinan  yang  muncul adalah sbb. (contoh= kancing A : merah; kancing B : Putih) 
-    Ulangi percobaan ini sampai 10 kali dengan mengocok terlebih dahulu setiap kali  sebelum pengambilan. Lakukanlah pada semua anggota kelompok!
-     Dari data kelompok yang telah diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan pengujian X2 terhadap hasil kelompok.
-    Pada percobaan kali ini warna yang digunakan adalah kancing warna kuning dan toska. Sebagai dominan adalah warna toska (TT) dan resesif adalah kuning (tt).

E.     Hasil dan pembahasan

Data kelompok

TT
Tt
Tt
Meli
1
6
3
Kevin
3
3
4
Rani
3
5
2
Stephanus
2
5
3
Tri
2
5
3
Raenofan
2
7
1
Jumlah:
13
31
16
                                 
Perhitungan:
                                    Toska               kuning                         jumlah
Diperoleh (o):              44                    16                                60
Diramal (e):                 45                    15                                60
Deviasi:                       -1                     +1
(d-0, 5):                       -0, 5                 0, 5
(d-0, 5)2/e                    0, 0056            0, 0056
X2 = 0, 0056 + 0, 0056 = 0, 0112
K(1) = antara 0, 90 – 0, 99
Pembahasan:
Hasil perhitungan yang didapat menunjukan nilai kemungkinan lebih besar dari 0, 05 yang menunjukkan bahwa hasil yang didapat valid serta tidak ada pengaruh eksternal yang membuat perbandingan fenotip berubah. Selain itu hasil yang didapat memberikan hasil dalam rentang antara 0, 99 dan 0, 90 yang berarti hasil yang didapat ini berkesesuaian hampir 100% dengan hasil perbandingan hukum mendel pertama yaitu 3:1.

F.     Kesimpulan
Perbandingan dalam hukum pertama mendel yaitu 3:1 yang diambil secara acak adalah hasil yang valid yang dapat dibuktikan lewat test chi square. 

2.  Peranan Gen yang Dipengaruhi Seks
  A. Tujuan  
     Mencoba menetapkan genotip dirinya sendiri berdasarkan ukuran jari telunjuknya.

  B.  Alat & bahan  
     Jari telunjuk dan jari tengah kepunyaan sendiri, kertas dan pensil.

  C.  Cara kerja
     1. Buatlah sebuah garis horisontal yang jelas pada suatu kertas.
     2. Letakkan tangan kanan atau kiri di atas kertas tadi sedemikian
         rupa sehingga ujung jari telunjuk tepat menyinggung garis
         horisontal.
     3. Bubuhkan tanda dimana letak ujung jari telunjuk dengan 
         menggunakan pensil atau ballpoint

D.  hasil dan pembahasan
Hasil yang didapat: terlampir
Pembahasan: ukuran jari yang didapat berukuran normal atau pendek yang menunjukan bahwa genotip yang mungkin adalah Pp atau pp.

E. Kesimpulan
Pada jenis kelamin laki-laki genotip jari pendek yang kemungkinannya lebih sering muncul adalah jari pendek resesif atau karier.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar