Selasa, 02 April 2013

Pengaruh Bacaan Teenlit Terhadap Perkembangan Psikologis Remaja - BAB IV


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
                                             
4.1 Analisis Hasil Data
   Hasil penelitian ini kami bagi menjadi hasil angket dan juga hasil kuisioner terbuka.
A.    Hasil dan Analisis Angket
Dalam pengolahan data hasil angket kami menggunakan rumus perhitungan:



Dengan: F = banyaknya responden yang memilih (frekuensi)
               = jumlah seluruh responden (23 orang)
           
Analisis angket
Pertanyaan nomor 1
Apakah kamu sering membaca teenlit?
A.    Sering                                                            C. tidak pernah
B.     Kadang-kadang                                 D …………
Tabel 4.1
Indikator jawaban
Jumlah responden
Frekuensi
Persentase
A
B
C
D


23
3
14
4
2
13%
60,9%
17,4%
8,7%

Keterangan: dari pertanyaan nomor 1 terlihat bahwa para remaja tidak terlalu sering membaca teenlit terlihat dari mayoritas responden memilih jawaban B yaitu kadang-kadang. Selain itu sebanyak 4 responden memilih jawaban C yaitu  tidak pernah, sebanyak 3 responden menyatakan sering membaca teenlit dan sisanya memilih jawaban lain.

Pertanyaan nomor 2
Menurut kamu apakah cerita dalam novel teenlit sifatnya berlebihan?
A.    Ya                                           B. tidak
Table 4.2
Indikator jawaban
Jumlah responden
Frekuensi
Persentase
A
B

21
2
19
8,7%
82,7%

Keterangan: dari pertanyaan nomor 2 terlihat bahwa para remaja beranggapan bahwa cerita dalam novel sifatnya tidak berlebihan. Ini terlihat dari mayoritas responden sejumlah 82,7% yang memilih jawaban B yaitu tidak. Selain itu sebagian kecil responden menganggap bahwa cerita dalam teenlit berlebihan yang terlihat dari beberapa responden yang memilih jawaban A yaitu ya.

Pertanyaan nomor 3
Apakah menurut kamu membaca teenlit dapat mempengaruhi pemikiran seseorang?
A.    Ya                                           B. tidak



Table 4.3
Indikator jawaban
Jumlah responden
Frekuensi
Persentase
A
B

22
17
5
73,9%
21,7%

Keterangan: sebagian besar remaja beranggapan bahwa membaca teenlit dapat mempengaruhi pemikiran seseorang yang membacanya. Hal ini terlihat dari mayoritas responden sejumlah 73,9% yang memilih jawaban A yaitu ya. Selain itu hanya sebagian kecil yang beranggapan bahwa membaca teenlit tidak dapat mempengaruhi pemikiran seseorang yang terlihat dari sedikit responden yang memilih jawaban B yaitu tidak.  

Pertanyaan nomor 4
Apakah menurut kamu membaca teenlit dapat membuat seseorang berkhayal?
A.    Ya                                           B. tidak
Table 4.4
Indikator jawaban
Jumlah responden
Frekuensi
Persentase
A
B

23
19
4
82,6%
17,4%

Keterangan: sebagian besar remaja beranggapan bahwa membaca teenlit dapat membuat seseorang berkhayal, khususnya mempunyai khayalan yang berkaitan dengan teenlit yang pernah mereka baca. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden sejumlah 82,6% yang memilih jawaban A yaitu ya. Selain itu hanya sebagian kecil responden yang memilih jawaban B yang menunjukan bahwa hanya sedikit yang berpendapat bahwa teenlit tidak membuat pembacanya berkhayal.
Pertanyaan nomor 5
Pernahkah kamu membayangkan dirimu berada dalam cerita teenlit yang pernah kamu baca?
A.          Pernah                                  B. tidak pernah
Table 4.5
Indikator jawaban
Jumlah responden
Frekuensi
Persentase
A
B

23
17
6
73,9%
26,1%

Keterangan: sebagian besar remaja pernah membayangkan dirinya berada dalam sebuah cerita teenlit yang pernah mereka baca. Hal ini dapat terlihat dari mayoritas rseponden sejumlah 73,9% yang memilih jawaban A yaitu pernah. Selain itu hanya sebagian kecil yang memilih jawaban B yaitu tidak yang menunjukan bahwa hanya sedikit responden yang tidak pernah membayangkan dirinya dalam cerita novel.

Pertanyaaan nomor 6
Pernahkah kamu pernah mengalami kejadian yang sama dengan teenlit yang pernah kamu baca?
A.    Pernah                                     B. tidak pernah
Table 4.6
Indikator jawaban
Jumlah responden
Frekuensi
Persentase
A
B

22
4
18
17,4%
78,3%

Keterangan: sebagian besar remaja tidak pernah mengalami kejadian-kejadian yang sama atau mirip dengan teenlit yang pernah mereka baca. Hal ini dapat terlihat dari mayoritas responden sejumlah 78,3% yang memilih jawaban B yaitu tidak pernah. Selain itu hanya sebagian kecil yang memilih jawaban A yaitu pernah yang menunjukan hanya sedikit responden yang pernah mengalami kejadian seperti didalm teenlit.

Pertanyaan nomor 7
Pernahkah membawa kehidupan dalam teenlit yang pernah kamu baca kedalam kehidupanmu?
A.    Pernah                                     B. tidak pernah
Table 4.7
Indikator jawaban
Jumlah responden
Frekuensi
Persentase
A
B

22
3
19
13%
82,6%

Keterangan: sebagian besar remaja tidak pernah membawa kehidupan yang mereka temui dalam teenlit yang pernah mereka baca kedalam kehidupan nyata sehari-hari mereka. Ini terlihat dari mayoritas responden sejumlah 82,6% memilih jawaban B yaitu tidak pernah. Selain itu hanya sebagian kecil yang memilih jawaban A yang menunjukan bahwa hanya sedikit responden yang pernah membawa kehidupan teenlit dalam kehidupan   sehari-hari mereka. 


Pertanyaan nomor 8
Pernahkah kamu mempraktekan hal-hal yang kamu temui dalam teenlit ke kehidupanmu?
A.    Pernah                                     B. belum pernah
Table 4.8
Indikator jawaban
Jumlah responden
Frekuensi
Persentase
A
B

21
5
16
21,75%
69,6%

Keterangan:  sebagian besar remaja belum pernah mempraktekan hal-hal yang mereka temui dalam teenlit yang pernah mereka baca kedalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini terlihat dari mayoritas respponden sejumlah 69,6% yeng memilih jawaban B yaitu belum pernah. Selain itu hanya sebagian kecil responden yang pernah mempraktekan hal-hal dalam teenit dikehidupan sehari-hari mereka yang terlihat dari sedikit yang memilih jawaban A.
 
Pertanyaan nomor 9
Dari banyak teenlit yang pernah kamu baca, apakah kamu memiliki tokoh idola dari cerita-cerita tersebut?
A.    Ya                                           B. tidak
Table 4.9
Indikator jawaban
Jumlah responden
frekuensi
Persentase
A
B

23
9
14
39,1%
60,9%

Keterangan: sebagian besar remaja tidak memiliki tokoh-tokoh idola dalam teenlit-teenlit yang pernah mereka baca. Hal ini dapat terlihat dari mayoritas responden sejumlah 60,9% memilih jawaban B yaitu tidak. Selain itu hanya sebagian kecil responden yang memiliki tokoh idola dalam teenlit yang terlihat dari sedikitnya responden yang memilih jawaban A.

Pertanyaan nomor 10
Apakah kamu pernah mencoba meniru atau mengikuti tingkah laku tokoh idolamu tersebut?
A.    Pernah                                     B. tidak pernah
Table 4.10
Indikator jawaban
Jumlah responden
frekuensi
Persentase
A
B

22
2
20
8,7%
86,9%

Keterangan: sebagian remaja tidak pernah meniru ataupun mengikuti tingkah laku tokoh-tokoh idola mereka dalam teenlit. Hal ini dapat terlihat dari mayoritas responden sejumlah 86,9% yang memilih jawaban B yaitu tidak.
Pertanyaan nomor 11
Apakah kamu ingin memiliki pasangan seperti tokoh-tokoh yang menarik bagimu dari sebuah teenlit?
A.    Ya                                           B. tidak

Table 4.11
Indikator jawaban
Jumlah responden
frekuensi
Persentase
A
B

23
12
11
52,2%
47,8%

Keterangan: sebagian besar remaja mempunyai keinginan untuk memiliki pasangan seperti tokoh-tokoh yang menarik bagi mereka dalam sebuah teenlit yang pernah mereka baca. Ini dapat terlihat dari mayoritas responden sejumlah 52,2% memilih jawaban A yaitu  ya. Selain itu hanya sebagian kecil yang tidak ingin memiliki pasangan seperti tokoh yang diceritakan dalam teenlit yang terlihat dari sedikitnya responden yang memilhi jawaban B yaitu tidak.

Pertanyaan nomor 12
Menurut kamu, apakah cerita teenlit diambil berasal dari kisah kehidupan nyata?
A. ya                                             B. tidak
Table 4.12
Indikator jawaban
Jumlah responden
frekuensi
Persentase
A
B

21
10
11
43,5%
47,8%

Keterangan: sebagian remaja beranggapan bahwa cerita-cerita dalam sebuah teenlit tidak berasal dari kisah asli dalam kehidupan nyata. Hal ini dapat terlihat dari mayoritas responden sejumlah 47,8% memilih jawaban B yaitu tidak. Selain itu terlihat pula hanya sedikit responden yang memilih jawaban A yaitu ya sehingga menunjukan hanya sebagian kecil yang beranggapan bahwa cerita dalam teenlit berasal dari kisah nyata. 

Pertanyaan nomor 13
Apakah kamu ingin menjalani kehidupanmu layaknya cerita dalam sebuah teenlit?
A. ya                                             B. tidak
Table 4.13
Indikator jawaban
Jumlah responden
frekuensi
Persentase
A
B

23
3
20
13%
86,9%

Keterangan: sebagian besar remaja tidak ingin menjalani kehidupan sehari-hari mereka layaknya dalam cerita teenlit. Ini dapat dilihat dari mayoritas jawaban sejumlah 86,9% yang dipilih adalah B yaitu tidak. Selain itu sebagian kecil responden yang memilih jawaban A yang menunjukan hanya sedikit yang mau menjalani kehidupannya layaknya cerita teenlit.

Pertanyaan nomor 14
Dapatkah kamu mengambil nilai-nilai dari sebuah teenlit?
A. ya                                             B. tidak


Table 4.14
Indikator jawaban
Jumlah responden
frekuensi
Persentase
A
B

22
18
4
78,3%
17,4%

Keterangan: sebagian besar remaja mampu mengambil nilai-nilai baik nilai positif maupun negatif dari sebuah teenlit. Ini dapat terlihat dari mayoritas jawaban responden yang memilih jawaban A yaitu  ya. Selain itu terdapat sebagian kecil yang memilih jawaban B yang menunjukan hanya sedikit yang dapat menganbil nilai-nilai dari sebuah teenlit.

Pertanyaan nomor 15
Apakah kamu ingin menulis sebuah teenlit berdasarkan kehidupanmu?
A. ya                                             B. tidak
Table 4.15
Indikator jawaban
Jumlah responden
Frekuensi
Persentase
A
B

22
5
17
21,7%
73,9%

Keterangan: dari pertanyaan nomor 15 terlihat bahwa sebagian besar remaja tidak ingin menulis teenlit berdasarkan kehidupan mereka. Hal ini dapat terlihat dari mayoritas responden sejumlah 73,9% memilih jawaban B  yaitu tidak.  Selain itu terdapat sebagian kecil responden yang memilih jawaban A yaitu ya yang menunjukan bahwa  mereka mau menulis cerita teenlit yang kisahnya diambil dari kisah nyata kehidupan mereka.

B.     Hasil dan Analisis Kuisioner
Pada analisis hasil kuisioner berisikan keseluruhan jawaban responden dari jawaban mayoritas sampai jawaban jumlah terkecil.

Analisis Kuisioner

Pertanyaan pertama:
Apakah yang kamu ketahui mengenai teenlit?
Jawaban:
-          Cerita remaja yang memiliki unsur cerita cinta.
-          Sebuah cerita fiktif dan nonfiktif yang dikaran seseorang.
-          Novel remaja dan selebihnya tidak tahu.
-          Bacaan untuk remaja.
-          Novel yang menceritakan cerita cinta remaja.
-          Cerita mengenai kehidupan sebagian remaja yang diceritakan ulang.
-          Cerita seperti novl yang isinya mengenai cerita-cerita remaja yang aktual maupun tidak aktual.
-          Sebuah cerita yang dibuat dengan semenarik mungkin dan dibaca oleh banyak orang.
-          Sebuah novel.
-          Teenlit adalah suatu cerita yang hampir sama dengan novel yang ceritanya banyak diambil dari kisah nyata.
-          Tidak tahu.


Pertanyaan kedua:
Perasaan apakah yang muncul setelah kamu membaca teenlit?
Jawaban:
-       Kagum, senang, dan sedih
-       Kagum
-       Perasaan muncul tergantung cerita yang disajikan dalam teenlit tersebut
-       Campur aduk
-       Ingin mengikuti dan merasakan apa yang ada dalam ceriat tersebut
-       Senang
-       Terhibur
-       Biasa saja (tidak ada perasaan yang timbul)
-       Tidak tahu
   
Pertanyaan ketiga:
Menurut kamu apakah teenlit dapat berpengaruh dengan merubah sifat dan perilaku yang seharusnya pada masa-masa remaja? Berilah alasannya!
Jawaban:
Jawaban setuju:
-       Bisa, karena mendapat pengalaman.
-       Ya, karena remaja cenderung mengikuti tingkah laku idolanya yang ada dadlam teenlit tersebut.
-       Bias, karena kadanag-kadang teenlit mempengaruhi pembacanya melalui sifat-sifat tokoh-tokoh dalam teenlit itu.
-       Ya, karena setiap tokoh mempunyai cara masing-massing dalam memecahkan masalah.
-       Ya, karena adanya daya tarik tersendiri dari novel tersebut.
-       Bisa, karena pengaruh dari karakter orang yang membacanya.
Jawaban tidak setuju;
-       Tidak juga, karena individu pembacanya memilki kemampuan yang baik dalam menyerap tiap inti cerita dalam teenlit yang mereka baca.
-       Tidak bias berpengaruh karena setiap individu pembacanya memiliki sifat yang berbeda.

Jawaban mungkin:
-       Mungkin, karena positif maupun negatifnya bacaan itu hanya pembacanya yang menyadari.
-       Tergantung, khususnya dari nilai-nilai yang terkandung dalam teenlit itu.
-       Mungkin, karena para remaja mudah terpengaruh dengan hal-hal yang menarik bagi mereka.
-       Tergantung, dilihat dari cara pembaca menyikapinya.
-       Mungkin, karena cerita terebut memberi sugesti.
Jawaban lain adalah tidak tahu.

Pertanyaan keempat: 
Apakah teenlit membawa dampak negatif bagi perkembangan seorang remaja? Berilah beberapa contohnya!
Jawaban:
-          Ya, contohnya para remaja menjadi terlalu menghayal dan menginginkan kehidupannya seperti didalam teenlit.
-          Ya, contohnya menimbulkan perilaku yang buruk.
-          Ya, contohnya berpacaran yang tidak wajar.
-          Ya, contohnya adalah meniru pemecahan masalah seperti dalam teenlit.
-          Ya, menjadi terlalu berlebihan.
-          Tidak terlalu memberikan dampak kepada pembacanya khususnya para remaja.
-          Tidak, karena perkembangan remaja dipengaruhi oleh dirinya sendiri.
-          tidak tahu.

Pertanyaan kelima:
Apakah kamu mempunyai solusi dalam menghadapi pengaruh teenlit?
Jawaban:
-          Dalam membaca teenlit, sebaiknya dipergunakan cara pandang dan penanggapan yang wajar dalam membaca teenlit.
-          Milikilah pendirian yang baik.
-          Jangan terlalu tergila-gila dengan ceritanya.
-          Anggapalah teenlit sebagai hiburan semata.
-          Perbanyak mengambil sisi positif dari sebuah teenlit.
-          Semua dikembalikan pada diri sendiri agar tidak terpengaruh.
-          Dengan selalu berfikir bahwa teenlit merupakan kisah-kisah yang dibuat berlebihan.
-          Meningkatkan kesadaran diri sendiri.
-          Jangan terlalu berlebihan dalam menabggapi cerita dalam teenlit.
-          Jangan membaca teenlit
-          Tidak punya pendapat ataupun solusi.


4.2 Interpretasi Masalah
Pada bagian angket untuk pertanyaan nomor satu terlihat bahwa sebanyak 60,9% responden memilih jawaban B yaitu kadang-kadang. Sebanyak  17,4% memilih jawaban C yaitu tidak pernah, sebanyak 13% memilih jawaban A yaitu sering membaca teenlit dan sisanya sebanyak 8,7% memilih jawaban lain. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar remaja memilih membaca teenlit pada waktu senggang dan tidak menjadikan teenlit sebagai bacaan utama. Selain itu, banyak dari para responden tidak pernah membaca teenlit dan lebih memilih jenis bacaan lainnya. Dari hasil ini juga memperlihatkan remaja-remaja khususnya pada masa sekarang ini lebih memilih kegiatan lain dalam mengisi waktu luangnya selain membaca.
Pada waktu penelitian ini dilakukan dilapangan, terlihat bahwa minat anak-anak dalam membaca khusunya bacaan teenlit semakin menurun. Namun walaupun terdapat penurunan minat membaca masih terdapat remaja dengan jumlah yang cukup besar yang memilih bacaan teenlit. Dilihat dari berkurangnya minat remaja dalam membaca karya sastra khusunya teenlit hal ini sesuai dengan dasar teori mengenai teenlit dan karya sastra sekarang ini yang memang mengalami berkurangnya minat dalam membaca dan mempelajari karya sastra termasuk diantaranya teenlit dikarenakan sedikitnya bacaan sastra yang dapat dikatakan berkualitas dan menarik minat bagi remaja sehingga memperkuat fakta yang didapat dari penelitian ini. Selain itu hal ini disebabkan juga oleh berkembangnya banyak media lain yang lebih menarik bagi para remaja dimasa kini.
Hal ini sebaiknya perlu diperhatikan khusunya dalam perkembangan generasi muda bangsa selanjutnya karena jika sampai generasi selanjutnya benar-benar kehilangan budaya membaca dapat berdampak besar dalam kualitas generasi tersebut yang pasti akan sangat menurun kualitasnya dengan generasi terdahulu yang memang berjuang dengan cara dan jalan membaca serta mengahaslkan suatu karya. Membaca harus kembali ditingkatkan lagi dan kembali dibudayakan lagi yang dapat dimulai dengan sebuah solusi. Jika kita lihat dari fakta dan teori yang ada tentang sebab menurunnya minat bacca remaja khusunya terhadap bacaan sastra dapat dicari jalan keluarnya dengan memberikan suatu inovasi baru lagi dalm jenis-jenis bacaan yang dapat menarik minat. Selain itu sosialisasi tentang baca juga harus lebih ditingkatkan lagi.
Untuk pertanyaan nomor dua sampai pertanyaan nomor empat terdapat pembagian pertanyaan untuk responden memberikan anggapannya masing-masing terhadap teenlit. Pada pertanyaan nomor dua sebanyak 82,7% memilih jawaban B yaitu tidak dan sebanyak 8,7% memilih jawaban A yaitu ya. Hal ini menunjukan bahwa sebagian remaja beranggapan bahwa cerita yang disajikan dalam teenlit sifatnya tidak  berlebihan dan masih dalam batas wajar. Selanjutnya dalam pertanyaan nomor tiga, terdapat 73,9% responden memilih jawaban A yaitu ya dan sebanyak 21,7% memilih jawaban B yaitu tidak yang menunjukan bahwa sebagian besar responden menganggap bahwa membaca teenlit dapat memberikan pengaruh pada perubahan pemikiran dan perubahan sikap seseorang yang membacanyadalam pertanyaan nomor empat sebanyak 82,6% responden memilih jawaban A yaitu ya dan sebanyak 17,4% memilih jawaban B yaitu tidak. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar remaja memberikan anggapan teenlit dapat membuat seseorang yang membacanya berkhayal.
Dari pertanyaan nomor dua sampai empat terdapat sebuah hubungan satu pertanyaan dengan lainnya. Dalam data hasil penelitian yang didapat, terlihat bahwa anggapan responden menunjukan teenlit memiliki cerita yang sederhana dan tidak berlebihan, namun memberikan sebuah pengaruh pada perubahan pola pikir dan  prilaku mereka yang suka membacanya, yang berdampak pada perubahan psikologis dalam masa-masa perkembangan remaja. Sebagian besar responden memberikan anggapan bahwa contoh perubahan itu adalah seseorang yang menjadi suka berkhayal karena pengaruh dari membaca teenlit. Para responden memberikan anggapan sedemikian rupa dikarenakan banyaknya bukti dan fakta yang mereka saksikan sendiri dalam kehidupan sehari-hari dan juga pandangan-pandangan mereka secara langsung terhadap teenlit. Selain itu, fakta yang memperkuat teenlit dapat mempengaruhi perubahan pola pikir pemikiran seseorang dapat ditemukan dalam dasar teori yang menjadi patokan dalam penelitian ini. Dalam teori dasar, cerita yang disajikan dalam teenlit mengangkat cerita hal-hal yang sepele, sangat menghibur, dan biasanya ditulis dengan teknik penceritaan semirip buku harian juga biasanya merupakan cerita seputar kehidupan remaja yang sangat ringan untuk diikuti dan dapat menjadi suatu khayalan tersendiri bagi para pembacanya yang antusias.     
Pada pertanyaan nomor lima sampai nomor  sebelas berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pengaruh teenlit pada diri masing-masing responden. Dalam pertanyaan nomor lima terdapat 73,9% responden memilih jawaban A yaitu ya dan sebanyak 26,1% responden memilih jawaban B yaitu tidak. Ini menunjukan sebagian besar responden pernah membayangkan dirinya berada dalam cerita teenlit yang pernah mereka baca. Pada pertanyaan nomor enam terdapat sebanyak 17,4% memilih jawaban A yaitu pernah dan sebanyak 78,3% memilih jawaban B yaitu tidak pernah yang menunjukan sebagian besar responden tidak pernah menemui hal-hal dalam teenlit dikehidupan nyata. Pada pertanyaan nomor tujuh sebanyak 13% memilih jawaban A yaitu pernah dan sebanyak 82,6% memilih jawaban B yaitu tidak pernah. Hal ini menunjukan sebagian besar responden tidak pernah membawa membawa kehidupan dalam teenlit ke kehidupan sehari-hari mereka. Dilanjutkan dengan pertanyaan nomor delapan dimana sebanyak 21,75% responden memilih jawaban A yaitu pernah dan sebanyak 69,6% memilih jawaban B yaitu tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa sebagian responden pembaca teenlit belum pernah mempraktekan hal-hal yang mereka temui dalam teenlit kedalam kehidupan mereka.
Dari pertanyaan nomor lima, tujuh dan delapan terdapat korelasi pertanyaan. Dari hasil yang didapat terlihat bahwa sebagian besar responden pernah membayangkan mereka membayangkan diri mereka dalam sebuah cerita teenlit namun merekapun tidak pernah membawa dan mempraktekkan kehidupan teenlit kedalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini menunjukan bahwa teenlit dapat mempengaruhi pemikiran mereka khususnya dalam berkhayal, namun teenlit tidak membuat para responden mengikuti dan membawa kehidupan teenlit ke kehidupan nyata mereka sehingga terlihat bahwa pengaruh teenlit dalam perubahan sikap dan sifat sangat kecil dampaknya.
Menurut teori yang dicantumkan dalam penelitian ini yaitu  paradigma cerita yang kualitatif juga sangat relatif Justru keberjamakan paradigma cerita yang ada tinggal diambil sebagai salah satu pertimbangan pilihan identitas diri atau memang hanya berhenti sebagai referensi pengetahuan semata. Dari teori dan fakta yang didapat menunjukan suatu kesamaan yaitu teenlit tidak dapat dikatakan sebagai pemegang peran besar yang dapat merubah perilaku dan identitas seseorang melainkan seseorang itu sendiri yang mampu memilih sehingga segala pengaruh teenlit kembali ke awal yaitu kualitas pribadi yang membacanya.
Pada pertanyaan nomor sembilan terdapat 39,1% responden memilih jawaban A yaitu ya dan sebanyak 60,9% responden memilih jawaban B yaitu tidak. Hal ini menunjukan sebagian responden tidak memililki tokoh idola dalam teenlit. Pada pertanyaan nomor sepuluh terdapat 8,7% responden memilih jawaban A yaitu pernah dan sebanyak 86,9% memilih jawabn B yaitu tidak pernah. Ini menunjukan sebagian responden tidak pernah meniru tingkah laku tokoh-tokoh idola mereka dalam teenlit. Selanjutnya pada pertanyaan nomor sebelas sebanyak 52,2% responden memilih jawaban A yaitu ya dan sebanyak 47,8% memilih jawaban B yaitu tidak. Hal ini menunjukan bahwa sebagian responden mempunyai keinginan untuk memiliki pasangan seperti tokoh-tokoh yang menarik bagi mereka dalam teenlit.
  Pada pertanyaan nomor sembilan sampai sebelas pertanyaannya adalah pertanyaan berupa pertanyaan mengenai pengaruh tokoh-tokoh dalam teenlit terhadap pembacanya. Dari hasil yang didapat sebagian responden tidak terpengaruh oleh daya tarik tokoh dalam teenlit yang mereka baca. Ini menunjukan penggunaan tokoh dalam cerita-cerita teenlit tidak maksimal dan hanya sebagai suatu unsur penceritaan saja. Dengan kata lain tokoh-tokoh dalam teenlit tidak membawakan pengaruh pada perkembangan psikologis pembacanya. Ini menunjukan kurang maksimalnya para penulis novel teenlit dalam menarik para pembacanya melalui penceritaan tokoh dan karakter dalam cerita yang mereka sajikan.
Dari bukti yang didapatkan, terlihat bahwa salah satu unsur yang paling kuat membuat teenlit mendapat perhatian para remaja adalah pada cerita yang diangkat dan juga bahasa yang digunakan dengan kata lain pusat dari penceritaan teenlit itu adalah pada peristiwa dan kehidupan sehari-hari yang diceritakan dalam teenlit tersebut sehingga penggunaan tokoh melalui karakter yang dibawakan kurang dimaksimalkan.
Seharusnya dari hal ini dapat ditarik suatu pemecahan masalah dalam pembentukan karakter para remaja. Jika tokoh yang diceritakan dibuat menarik dan dapat menarik lebih minat para pembacanya hal ini dapat dikembangkan dengan memberikan tokoh-tokoh yang menarik tersebut dengan karakter yang sedemikian rupa dan memiliki karakter yang kuat sehingga para pembaca yang tertarik akan mengikuti dan secara otomatis karakter dan sifat tokoh yang menunjukan sikap dan sifat yang baik akan memberikan suatu contoh karakter yang positif bagi remaja pembacnya yang baik pula dan bermanfaat dalam perkembangan psikologisnya pada masa remaja yang sedang berkembang.
Pertanyaan nomor dua belas sampai nomor lima belas adalah tanggapan responden mengenai penceritaan teenlit. Pada pertanyaan nomor dua belas terdapat 43,5% responden memilih jawaban A yaitu ya dan  47,8% memilih jawaban B yaitu tidak. Hal ini menunjukan sebagian besar responden beranggapan bahwa cerita teenlit tidak berasal dari kehidupan nyata. Jika diambil korelasinya dengan pertanyaan nomor enam dimana yang menunjukan sebagian besar responden tidak pernah menemui hal-hal dalam teenlit dikehidupan nyata. Maka terdapat kesesuaian karena sebagian responden tidak pernah menemui hal-hal dan kejadian dalam teenlit terjadi dalam kehidupan nyata dan menunjukan bahwa sebagian besar cerita dalam teenlit adalah kisah fiktif.
Dari teori dasar sebenarnya cerita-cerita teenlit adalah cerita yang diambil dari kehidupan remaja sehari-hari, namun banyak dikembangkan dengan penambahan yang berlebihan dan sangat kecil kemungkinan dapat terjadi dikehidupan sebenarnya, ini digunakan penulis teenlit untuk menarik minat para pembacanya dikarenakan unsur utama dalam teenlit adalah penceritaanya yang diangkat dalam teenlit itu. Jika dilihat dari korelasinya yang menjadi suatu daya tarik utama dari teenlit adalah dari hali ini yaitu deri segi penceritaan. Seharusnya jika dari segi penceritaan dan pengembangan karakter tokoh dalam cerita dapat lebih dimaksimalkan agar lebih menarik minat para pembacanya dan berisi hal-hal yang positif bagi perkembangan psikologis remaja, teenlit dapat digunakan sebagai suatu sarana dalam pemicu positif dalam perkembangan psikologis remaja tanpa meninggalkan unsur kehidupan remaja didalamnya.
Pada pertanyaan nomor tiga belas terdapat 13% responden memilih jawaban A yaitu ya dan  86,9% responden memilih jawaban B yaitu tidak. Hal ini menunjukan sebagian besar responden tidak ingin menjalani kehidupannya layaknya cerita dalam teenlit. Pada pertanyaan nomor empat belas terdapat  78,3% responden memilih jawaban A yaitu ya dan sebanyak 17,4% responden memilih jawaban B yaitu tidak. Dari hal ini terlihat bahwa sebagian besar responden mampu mengambil nilai-nilai dari sebuah teenlit. Selanjutnya pada pertanyaan angket terkahir nomor lima belas sebanyak 21,7% memilih jawaban A yaitu ya dan sebanyak 73,9% memilih jawaban B yaitu tidak. Dari hal ini dapat terlihat bahwa sebagian besar responden tidak ingin menulis teenlit yang berdasarkn kehidupan mereka.
  Dari pertanyaan-pertanyaan mengenai penceritaan teenlit bagi para responden terlihat bahwa para responden telah mampu mengambil nilai-nilai dari sebuah teenlit dengan kata lain mampu membedakan mana hal positif yang dapat dicontoh dan hal negatif yang harus dihindari sehingga dapat dipastikan mereka mampu menyaring hal-hal yang mereka dapat temui dalam teenlit. Namun dari hasil penelitian pula terlihat bahwa sebagian besar pula yang tidak ingin menulis teenlit berdasarkan kisah kehidupan mereka yang menunjukan bahwa minat remaja dalam menulis atau membuat sebuah  karya tulisan masih rendah. Ini mempunyai suatu korelasi dengan pernyataan yang didapat dari pertanyaan pada nomor sebelumnya dimana pribadi dan individu pembacanya adalah faktor utama yang mempengaruhi seseorang itu dapat mengambil nilai-nilai dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada pernyataan ini terdapat fakta minat remaja untuk menulis teenlit berdasar kehidupan mereka sendiri masih rendah yang sangat sesuai dengan dasar teori yang digunakan juga fakta pada pertanyaan nomor 1 yaitu faktor utama yang mempengaruhi hal ini adalah dari kurangnya sumber-sumber bacaan sastra yang berkualitas sebagai salah satu penyemangat para remaja dalam mendalami maupun manulis karya sastra mereka sendiri. Seharusnya seperti pada bagian pertanyaan awal pengembangan bacaan yang lebih menarik harus lebih ditingkatkan lagi dan juga kualitasnya harus lebih diperbaiki lagi agar dari bacaan yang menarik bagi para remaja dapat menjadi suatu pengendali tersendiri khusunya dalam perkembangan psikologsi anak-anak remaja karena jika dilihat dari hasil yang didapat dalam penelitian ini selain dari individu masing-masing pembaca teenlit, yang menyebabkan pengaruh teenlit menjadi sangat kecil pengaruhnya bagi perkembangan psikologis remaja adalah berkurangnya minat baca dari para remaja tersebut.  
 Pertanyaan selanjutnya adalah kuisioner terbuka sebanyak lima soal. Pada pertanyaan pertama pertanyaan mengenai apa yang diketahui responden mengenai teenlit. Hasil jawaban yang didapat adalah mayoritas responden mengetahui bahwa teenlit adalah sejenis novel yang ceritanya diperuntukan untuk para remaja. Dalam hal ini, remaja yang dimaksud adalah remaja yang berusia dan berada pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hasil ini menujukan kesesuaian antara jawaban para responden dengan dasar teori mengenai teenlit. Teenlit merupakan bacaan yang identik remaja karena pada dasarnya memang cerita yang disajikan dalam teenlit adalah cerita-cerita mengenai kehidupan remaja yang lebih banyak bercerita tentang percintaan maupun tentang persahabatan yang penuh lika-liku yang bersumber dari kehidupan para remaja dengan unsur-unsur tambahan yang menimbulakn kesan menjadikan ceritanya terliah agak sedikit dewasa namun dengan gaya cerita yang “renyah” dan masih dapat dimengerrti oleh para remaja.
Pertanyaan nomor dua mengenai parasaan yang muncul dari para responden setelah mereka membaca teenlit. Jawaban dari pertanyaan ini meyoritas menjawab senang, sedih, kagum dan juga perasaan lainnya yang muncul. Secara keseluruhan perasaan yang muncul adalah berdasarkan cerita yang mereka baca. Jika ceritanya merupakan cerita sedih, maka respon berupa perasaan yang akan muncul adalah perasaan sedih. Hal ini juga berlaku pada jenis cerita yang lainnya. Dari hal ini terlihat bahwa, teenlit secara tidak langsung mampu mempengaruhi perasaan para pembacanya dikarenakan efek dari jenis penceritaan yang diceritakan dalam teenlit tersebut. Jika dilihat korelasinya dengan pernyataan pada bagian angket, dapat diketahui pula selain dipengaruhi oleh isi dan sifat ceritanya, respon perasaan yang muncul setelah membaca teenlit dipengaruhi juga oleh individu pembaca teenlit.    
Pertanyaan nomor tiga adalah pertanyaan mengenai tanggapan para responden tentang pengaruh teenlit dengan merubah sifat dan perilaku yang seharusnya pada masa-masa remaja. Dari hasil pertanyaan ini terdapat beberapa jawaban diantaranya jawaban yang setuju atau beranggapan ya, jawaban yang menyatakan tidak setuju atau tidak dan jawaban mungkin. Dari keseluruhan jawaban yang diberikan, terdapat satu kesamaan yaitu tentang perbedaan pribadi tiap individu pembaca teenlit. Dari hasil ini, pengaruh teenlit dalam perubahan sikap dan prilaku pembacanya lebih didasarkan pada pembaca yang membaca teenlit itu sendiri. Jika pembaca teenlit memiliki pribadi yang mudah mengikuti sesuatu, kurang mampu dalam mengambil nilai-nilai dan melakukan penyaringan maka seseorang itu akan lebih mudah terpengaruh oleh teenlit.
Dalam dasar teori dijelaskan bahwa sikap para remaja yang masih labil dan mudah mengikuti hal-hal yang baru yang mereka temui, sehingga remaja lebih rawan terpengaruh bacaan teenlit dalam perkembangannya. Namun tidak semua remaja mudah terpengaruh, pada usia diatas 17 tahun, perubahan sikap remaja yang masih sangat labil menjadi sedikit lebih stabil dan lebih dapat mampu mengatasin pengaruh teenlit. Selain itu ada juga tipe pribadi remaja yang lebih stabil sehingga tidak mudah terpengaruh.
Pertanyaan keempat adalah mengenai apakah pengaruh teenlit ini akan membawa dampak negatif. Dari hasil yang didapat mayoritas jawaban menyatakan pengaruh teenlit akan membawakan dampak negatif. Dari contoh-contoh yang diberikan terlihat bahwa dampak neghatif yang muncul berupa sikap-sikap yang ditunjukkan oleh para remaja yang bersikap terlalu diluar batas remaja sehingga terlihat lebih dewasa dari seharusnya. Ini disebabkan dari segi penceritaan teenlit yang terkadang memasukkan unsur-unsur cerita yang lebih dewasa pada cerita yang ditujukan bagi para remaja, sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi pembacanya dimana para pembacanyapun masih dalam keadaan psikologis yang belum stabil. Namun dalam penelitian ini, tidak ditemukan responden yang menunjukkan gejala terpengaruh teenlit secara berlebihan seperti yang dicontohkan oleh para responden.  
 Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai solusi dari para responden mengenai dampak yang mungkin terjadi dari teenlit. Solusi yang diberikan dari para responden mayoritas adalah mengenai pengaturan diri sendiri sebagai para pembaca teenlit. Selain itu pemilihan bacaan yang sesuai juga berpengaruh agar terhindar dari sisi negatif dalam penceritaan teenlit.
4.3 Uji Hipotesis
pada penelitian ini, terdapat tiga hipotesis awal yaitu:
1.      Bacaan teenlit banyak disukai oleh para remaja karena sifat ceritanya yang membutuhkan daya khayal dan juga ceritanya dibuat dengan kesan berlebihan sehingga lebih menarik untuk dibaca. Selain itu yang membuat remaja semakin tertarik adalah penggunaan tokoh-tokoh yang diceritakan sedemikian rupa.

2.      Bacaan teenlit dapat mempengaruhi perkembangan psikologis karena banyak ceritanya yang mengandung unsur-unsur kehidupan yang lebih dewasa dibanding dengan kehidupan remaja yang sebenarnya.


3.      Dampak yang lebih banyak timbul adalah dampak negatif karena dari sifatnya yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis para remaja, dapat membuat remaja berprilaku lebih dewasa dari usia yang seharusnya.

Dari penelitian dan data-data hasil penelitian yang didapatkan, dinyatakan bahwa
·         Hipotesis 1 tentang minat remaja terhadap teenlit BERHASIL.
·         Hipotesis 2 tentang bacaan teenlit dapat mempengaruhi perkembangan psikologis remaja TIDAK BERHASIL.
·         Hipotesis 3 tentang dampak negatif yang lebih banyak timbul TIDAK BERHASIL

#hak cipta oleh:
Kevin Septiawan
Rika Aprilia
Elsa Pohhiby Wulandari
Stephanus Sutrisno Putra

SMA Eka Wijaya 2011/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar