LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA
“PENENTUAN
TITIK DIDIH LARUTAN”
Oleh:
Kevin Septiawan
Kelas:
XII IPA 1 / O9101008
Laboratorium
IPA SMA Eka Wijaya
2011/2012
A.
Hari
dan Tanggal Percobaan
Jum’at / 16 September 2011
B.
Tujuan
Percobaan
Tujuan percobaan adalah mengamati
titik didih zat pelarut air dan pengaruh zat terlarut terhadap titk didih
larutan.
C.
Teori
Dasar
-
Sifat koligatif larutan adalah sifat
larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung
pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan.
-
Larutan elektrolit, adalah larutan yang
mampu menghantarkan arus listrik. Hal ini disebabkan karena molekulnya
terionisasi seluruhnya menjadi ion positif dan ion negatif. Terbagi atas 2
jenis, yaitu:
1. Elektrolit
kuat, yaitu larutan elektrolit yang molekulnya terionisasi seluruhnya,
contohnya: NaCl, HCl, H2SO4
2. Elektrolit
lemah, yaitu larutan elektrolit yang molekul-molekulnya hanya sebagian yang
terionisasi. Contohnya: cuka (CH3COOH)
Jumlah
partikel terlarut pada zat elektrolit lebih banyak disbanding dengan larutan
non-elektrolit karena dapat terionisasi dalam larutannya.
-
Larutan non-elektrolit, adalah larutan
yang tidak mampu menghantarkan arus listrik karena molekulnya tidak mengalami
ionisasi. Contohnya: urea, glukosa
-
Faktor van’t Hoff (i)
Dipergunakan
dalam perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit. Ini disebabkan karena
larutan elektrolit molekulnya dapat terionisasi sehingga jumlah ion yang
terionisasi perlu diikut sertakan dalam perhitungan sifat koligatif larutan
elektrilit.
-
Jika terionisasi sempurna, nilai i = n.
n adalah jumlah ion yang terionisasi. Sedangkan jika hanya sebagian yang
terionisasi, maka nila i adalah
{1+(n-1)α}
D.
Alat
dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Lampu
spiritus
|
Larutan
glukosa 0,2 m
|
Kawat
kasa dan kaki tiga
|
Larutan
NaCl 0,2 m
|
Gelas
kimia
|
Aquades
|
Thermometer
|
|
E.
Cara
Kerja
-
Menentukan titik didih zat pelarut:
1. Panaskan
100 ml aqudes dalam gelas kimika.
2. Panaskan
sampai mendidih.
3. Catat
suhu tiap 0,5 menit sampai mendidih.
-
Menentukan titk didih larutan:
1. Masukkan
100 ml glukosa 0,2 m dalam gelas kimia.
2. Panaskan
hingga mendidih.
3. Catat
suhu setiap 0,5 menit.
4. Lakukan
langkah yang sama pada larutan NaCl.
F.
Hasil
dan Pembahasan
Hasil:
Table
hasil
|
Suhu
(oC)
|
||
Waktu
(menit)
|
aquadest
|
NaCl
|
Glukosa
|
0,5
|
34
|
35,4
|
35,4
|
1
|
41,4
|
43
|
44
|
1,5
|
49,2
|
52,2
|
52
|
2
|
57
|
61,2
|
61
|
2,5
|
65,2
|
68
|
68
|
3
|
71,1
|
75,4
|
74,2
|
3,5
|
78
|
82
|
82
|
4
|
84
|
88,2
|
89
|
4,5
|
90
|
94
|
94,4
|
5
|
95,3
|
99,2
|
98,4
|
5,5
|
99
|
100
|
99,4
|
Pertanyaan:
1. Tentukan
kenaikan titk didih larutan-larutan tersebut!
2. Dari
hasil, adakah keteraturan jumlah partikel dengan kenaikan titik didih ?
Jawab:
1.
Kenaikan
titik didih larutan
Glukosa:
-
Berdasarkan hasil:
∆Tb
glukosa = Tb larutan-Tb pelarut
∆Tb
glukosa = 99,4oC – 99oC = 0, 4oC
-
Berdasarkan perhitungan rumus
Mr
glukosa: 180, Molalitas glukosa (m): 0,2 m, Kb
air: 0,52
∆Tb glukosa = Kb × m = 0, 52×0, 2 = 0,104oC
NaCl:
-
Berdasarkan hasil:
∆Tb
NaCl = Tb larutan-Tb
pelarut
∆Tb
NaCl = 100oC− 99oC= 1oC
-
Berdasarkan perhitungan rumus
Mr
NaCl: 58,5, molalitas NaCl (m): 0,2 m, Kb
air: 0,52, i =
∆Tb
NaCl = Kb × m× i =
0, 52×0, 2×2= 0, 208oC
Pembahasan:
Dari hasil yang didapat terlihat
bahwa hasil perhitungan dengan perhitungan rumus dan data hasil pengamatan
berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh pengukuran pada saat pembuatan
larutan glukosa maupun larutan NaCl yang kemungkinan molalitasnya kurang dari
0, 2 m. selain itu terlihat pula bahwa aquadest titk didihnya tidak mencapai
100oC. Ini dapat disebabkan oleh aquadest yang merupakan air murni
sehingga didalamnya kemungkinan tidak ada ion-ion lain sehingga dapat mendidih
pada suhu yang tidak terlalu tinggi walaupun sudah hampir mencapai 100oC.
Dari hasil percobaan ini terlihat pada larutan glukosa maupun NaCl titik
didihnya lebih tinggi walaupun tidak terlalu signifikan dibandingkan titik
didih aquadest. Terlihat pula larutan NaCl yang merupakan larutan elektrolit
titik didihnya lebih tinggi dibanding glukosa yang nonelektrolit. Ini dapat
terjadi karena pada larutan elektrolit ino-ionnya terionisasi sempurna.
G.
Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini
adalah keberadaan suatu zat yang terdapat dalam suatu larutan mempunyai
pengaruh dalam perubahan titik didih larutan. Selain itu sifat ini juga
dipengaruhi olrh jenis larutan dan juga konsentrasi larutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar