LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA
“Daya
Serap Popok Sekali Pakai”
Oleh:
Kevin Septiawan
Kelas:
XII IPA 1 / O9101008
Laboratorium
IPA SMA Eka Wijaya
2011/2012
A. Waktu dan Tanggal Percobaan
Hari:
Jum’at/ 28 Oktober 2011
Laboratorium
IPA SMA Eka Wijaya
B. Tujuan Percobaan
Tujuan
dari percobaan kali ini adalah untuk menguji dan mengetahui sebab popok sekali
pakai mampu menyerap air lebih banyak serta ukuran popok yang paling ideal.
C. Teori dasar
- Cara
kerja popok sekali pakai adalah saat bayi buang air kecil atau buang air besar,
air yang dikeluarkan akan diserap oleh inner (bagian dalam clodi). Karena inner
terbuat dari bahan yang memberikan sensasi kering (stay dry) seperti fleece
atau bamboo, bayi tetap akan merasakan sensasi kering sehingga ia tidak rewel
akibat pantatnya yang basah. Air seni selanjutnya akan dengan diserap oleh
bagian inert yang menjadi penahan air tersebut yang memang didesain dari bahan
yang menyerap dan menahan air seni bayi. Kekuatan insertlah yang akhirnya
menentukan seberapa lama clodi bisa bertahan menahan pipis bayi (berkisar 4
hingga 6 jam). Itulah sebabnya, jika bayi dirasa sering buang air kecil
disarankan untuk menggunakan dobel insert terutama pada malam hari, sehingga
clodi dapat lebih banyak menahan air seni bayi.
Walaupun clodi bisa bertahan,
disarankan untuk mengganti popok paling tidak 4 jam sekali. Jika dirasa hanya
bagian insert yang basah, maka cukup ganti bagian insertnya saja.
Adapun bagian diaper cover, jika
berfungsi sebagai bagian yang anti air selain juga berfungsi sebagai pemanis
clodi dengan warna serta corak yang trendy.
- Dampak positif
dan negative dari popok sekali pakai:
Lama pemakaian: Popok sekali pakai dapat menampung
hingga 3 kali bayi berkemih. Kondisi ini disebabkan karena popok sekali pakai
dilengkapi teknologi gel penyerap.
Kenyamanan: Teknologi pembuatan popok sekali pakai
berkembang sangat pesat saat ini. Popok telah dibuat berpori sehingga tidak
menghalangi sirkulasi udara pada kulit bayi. Jenis popok ini terasa nyaman bagi
kulit bayi dan tidak melembapkan kulit.
Harga: Harga popok sekali pakai berbeda untuk setiap
merk. Akibatnya kita tidak bisa mendapatkan standar harga. Agar mendapatkan
popok yang baik dan relatif terjangkau kita harus rajin membadingkan harga
beberapa popok. Hal ini penting dipertimbang-kan, karena popok sekali pakai
cenderung dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak setiap bulan.
Kepraktisan: Popok sekali pakai tidak perlu
dibersihkan. Dapat langsung dibuang setelah dipakai. Dilengkapi pita perekat,
sehingga lebih mudah digunakan.
Dampak lingkungan: Karena tidak dapat dipakai lagi,
popok sekali pakai menimbulkan tumpukan limbah.
- polimer
adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang
berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan
organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal
dari polimer adalah plastik dan DNA. Polimer alami : kayu, kulit
binatang, kapas, karet alam, rambut Polimer sintetis Tidak terdapat secara
alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren.Terdapat di alam tetapi
dibuat oleh proses buatan: karet sintetis. Polimer alami yang dimodifikasi:
seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami
modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika
asalnya)
D. Alat dan Bahan
Alat:
-
Kotak karton ukuran 30×30×30 cm
-
Gunting
-
2 penjepit jemuran
-
Mangkuk
-
Gelas ukur
Bahan:
-
Popok sekali pakai 2 buah ukuran S
-
Air
-
Air garam
E. Cara Kerja
1. Hilangkan
bagian atas dan salah satu sisi kotak;
2. Gunakan
gunting untuk membuat lubang kecil ditengah popok;
3. Rentangkan
popok pada kotak, lalu jepit pada tepinya;
4. Letakkan
mangkuk kedalam kotak tepat dibawah lubang yang telah dibuat;
5. Isi
gelas ukur dengan air sulung;
6. Tuangkan
pelan-pelan air tersebut kedalam popok;
7. Tuangkan
terus sampai air menetes keluar dari popok tersebut;
8. Catat
jumlah keseluruhan air yang dituangkan serta berapa jumlah air yang keluar;
9. Ulangi
proses yang sama pada air dengan air garam.
F.
Hasil
dan Pembahasan
Hasil
yang didapat dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
|
Yang
dituangkan
|
Yang
tumpah
|
Air
biasa
|
1
liter
|
25
ml
|
Air
garam
|
500
ml
|
138
ml
|
Pada
hasil yang didapat terlihat bahwa popok tidak dapat menyerap secara maksimal
air garam yang dituangkan dan sebaliknya dengan air biasa daya serapnya sangat
maksimal. Ini menunjukkan bahwa polymer pada bagian insert popok bayi tidak
mampu menampung air yang memilki kandungan garam yang kadarnya tinggi. Selain
itu terlihat pula bahwa ukuran juga berpengaruh. Semakin besar ukuran semakin
besar daya tampungnya. Dari hal-hal tersebut dapat terlihat bahwa semakin
bertambah usia bayi, maka ukuran popoknya harus semakin besar pula agar
penyerapan lebih maksimum.
G. Kesimpulan
yang
mempengaruhi maksimalnya daya kerja popok sekali pakai adalah ukuran popok,
polimer pada bagian insert serta kandungan garam yang terdapat dalam urin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar