Sabtu, 13 April 2013

Laporan Kimia - III - XII


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA
Daya Serap Popok Sekali Pakai




 












Oleh: Kevin Septiawan
Kelas: XII IPA 1 / O9101008
Laboratorium IPA SMA Eka Wijaya
2011/2012

A.    Waktu dan Tanggal Percobaan
Hari: Jum’at/ 28 Oktober 2011
Laboratorium IPA SMA Eka Wijaya
B.     Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk menguji dan mengetahui sebab popok sekali pakai mampu menyerap air lebih banyak serta ukuran popok yang paling ideal.
C.    Teori dasar
- Cara kerja popok sekali pakai adalah saat bayi buang air kecil atau buang air besar, air yang dikeluarkan akan diserap oleh inner (bagian dalam clodi). Karena inner terbuat dari bahan yang memberikan sensasi kering (stay dry) seperti fleece atau bamboo, bayi tetap akan merasakan sensasi kering sehingga ia tidak rewel akibat pantatnya yang basah. Air seni selanjutnya akan dengan diserap oleh bagian inert yang menjadi penahan air tersebut yang memang didesain dari bahan yang menyerap dan menahan air seni bayi. Kekuatan insertlah yang akhirnya menentukan seberapa lama clodi bisa bertahan menahan pipis bayi (berkisar 4 hingga 6 jam). Itulah sebabnya, jika bayi dirasa sering buang air kecil disarankan untuk menggunakan dobel insert terutama pada malam hari, sehingga clodi dapat lebih banyak menahan air seni bayi.
Walaupun clodi bisa bertahan, disarankan untuk mengganti popok paling tidak 4 jam sekali. Jika dirasa hanya bagian insert yang basah, maka cukup ganti bagian insertnya saja.
Adapun bagian diaper cover, jika berfungsi sebagai bagian yang anti air selain juga berfungsi sebagai pemanis clodi dengan warna serta corak yang trendy.
Top of FormBottom of Form
- Dampak positif dan negative dari popok sekali pakai:
Lama pemakaian: Popok sekali pakai dapat menampung hingga 3 kali bayi berkemih. Kondisi ini disebabkan karena popok sekali pakai dilengkapi teknologi gel penyerap.
Kenyamanan: Teknologi pembuatan popok sekali pakai berkembang sangat pesat saat ini. Popok telah dibuat berpori sehingga tidak menghalangi sirkulasi udara pada kulit bayi. Jenis popok ini terasa nyaman bagi kulit bayi dan tidak melembapkan kulit.
Harga: Harga popok sekali pakai berbeda untuk setiap merk. Akibatnya kita tidak bisa mendapatkan standar harga. Agar mendapatkan popok yang baik dan relatif terjangkau kita harus rajin membadingkan harga beberapa popok. Hal ini penting dipertimbang-kan, karena popok sekali pakai cenderung dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak setiap bulan.
Kepraktisan: Popok sekali pakai tidak perlu dibersihkan. Dapat langsung dibuang setelah dipakai. Dilengkapi pita perekat, sehingga lebih mudah digunakan.
Dampak lingkungan: Karena tidak dapat dipakai lagi, popok sekali pakai menimbulkan tumpukan limbah.
- polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA. Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut Polimer sintetis Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren.Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis. Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)
D.    Alat dan Bahan
Alat:
-          Kotak karton ukuran 30×30×30 cm
-          Gunting
-          2 penjepit jemuran
-          Mangkuk
-          Gelas ukur
Bahan:
-          Popok sekali pakai 2 buah ukuran S
-          Air
-          Air garam

E.     Cara Kerja
1.      Hilangkan bagian atas dan salah satu sisi kotak;
2.      Gunakan gunting untuk membuat lubang kecil ditengah popok;
3.      Rentangkan popok pada kotak, lalu jepit pada tepinya;
4.      Letakkan mangkuk kedalam kotak tepat dibawah lubang yang telah dibuat;
5.      Isi gelas ukur dengan air sulung;
6.      Tuangkan pelan-pelan air tersebut kedalam popok;
7.      Tuangkan terus sampai air menetes keluar dari popok tersebut;
8.      Catat jumlah keseluruhan air yang dituangkan serta berapa jumlah air yang keluar;
9.      Ulangi proses yang sama pada air dengan air garam.

F.     Hasil dan Pembahasan 
Hasil yang didapat dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:


Yang dituangkan
Yang tumpah
Air biasa
1 liter
25 ml
Air garam
500 ml
138 ml

Pada hasil yang didapat terlihat bahwa popok tidak dapat menyerap secara maksimal air garam yang dituangkan dan sebaliknya dengan air biasa daya serapnya sangat maksimal. Ini menunjukkan bahwa polymer pada bagian insert popok bayi tidak mampu menampung air yang memilki kandungan garam yang kadarnya tinggi. Selain itu terlihat pula bahwa ukuran juga berpengaruh. Semakin besar ukuran semakin besar daya tampungnya. Dari hal-hal tersebut dapat terlihat bahwa semakin bertambah usia bayi, maka ukuran popoknya harus semakin besar pula agar penyerapan lebih maksimum.

G.    Kesimpulan
yang mempengaruhi maksimalnya daya kerja popok sekali pakai adalah ukuran popok, polimer pada bagian insert serta kandungan garam yang terdapat dalam urin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar