Sabtu, 13 April 2013

Laporan Kimia I - XII



LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA
“PENENTUAN TITIK BEKU LARUTAN”


 










Oleh: Kevin Septiawan
Kelas: XII IPA 1 / O9101008
Laboratorium IPA SMA Eka Wijaya
2011/2012



BAB 1
A.    Judul percobaan

“PENENTUAN TITIK BEKU LARUTAN“

B.     Hari dan tanggal

Jum’at / 5 Agustus 2011

C.    Tujuan percobaan

Tujuan percobaan kali ini adalah untuk mengetahui perbedaan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non-elektrolit yang merupakan salah satu sifat koligatif larutan.

D.    Teori dasar

-          Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan.

-          Penurunan titk beku larutan (∆Tf):
Suatu pelarut jika ditambahkan zat terlarut, maka titik bekunya akan menurun. Besarnya titik beku sebanding dengan konsentrasi molal zat.

-          Larutan elektrolit, adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik. Hal ini disebabkan karena molekulnya terionisasi seluruhnya menjadi ion positif dan ion negatif. Terbagi atas 2 jenis, yaitu:
1.      Elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang molekulnya terionisasi seluruhnya, contohnya: NaCl, HCl, H2SO4
2.      Elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang molekul-molekulnya hanya sebagian yang terionisasi. Contohnya: cuka (CH3COOH)
Jumlah partikel terlarut pada zat elektrolit lebih banyak disbanding dengan larutan non-elektrolit karena dapat terionisasi dalam larutannya.
-          Larutan non-elektrolit, adalah larutan yang tidak mampu menghantarkan arus listrik karena molekulnya tidak mengalami ionisasi. Contohnya: urea, glukosa

-          Faktor van’t Hoff (i)
Dipergunakan dalam perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit. Ini disebabkan karena larutan elektrolit molekulnya dapat terionisasi sehingga jumlah ion yang terionisasi perlu diikut sertakan dalam perhitungan sifat koligatif larutan elektrilit.
Jika terionisasi sempurna, nilai i = n. n adalah jumlah ion yang terionisasi. Sedangkan jika hanya sebagian yang terionisasi, maka nila i adalah  {1+(n-1)α}
















BAB 2

A.    Alat dan bahan
No.
Alat & bahan
1
Gelas kimia
2
Termometer
3
Pengaduk kaca
4
Tabung reaksi
5
Akuades
6
Garam dapur kasar
7
Potongan kecil es
8
Larutan cuka 0,5 M
9
Larutan urea 0,5 M
10
Sendok

B.     Prosedur percobaan
1.      Dimasukkan potongan-potongan kecil es ke dalam gelas kimia hingga ¾ tingginya.
2.      Ditambahkan 10 sendok garam dapur kasar ke dalam gelas kimia yang telah berisi potongan es dan aduk hingga merata.
3.      Disi tabung reaksi dengan akuades hingga setinggi 4 cm.
4.      Dimasukkan tabung reaksi yang berisi akuades kedalam gelas kimia berisi campuran es dan garam dapur kasar.
5.      Diaduk akuades dalam tabung reaksi dengan gerakan naik-turun hingga air membeku.
6.      Diukur suhu menggunakan termometer. Dicatat setiap 15 detik sampai es mencair semua.
7.      Diulangi langkah 3,4,5 dan 6 untuk larutan urea 0,5 M dan cuka 0,5 M. 


BAB 3

A.    Hasil
TABEL PENGAMATAN

Larutan

Suhu awal
Suhu pada detik ke-
15
30
45
60
75
90
Akuades
26o C
2o C
0,4o C
0,2o C
0,2o C
0,2o C
0,2o C
Urea 0,5 M
27o C
4o C
2,2o C
1,3o C
0,3o C
0,2o C
0o C
Cuka 0,5 M
28o C
7,3o C
4,4o C
4,3o C
4o C
3,3o C
3,2o C

Larutan
Titik beku larutan
Titik beku air
Selisih titik beku
Urea 0,5 M
0,2o C
0,2o C
0o C
Cuka 0,5 M
3,2o C
0,2o C
3o C

Keterangan:
Pada suhu 0,2o C larutan urea dan akuades telah membeku, sedangkan untuk suhu cuka yang diambil adalah suhu terendah yang didapat dari percobaan karena dalam durasi 90 detik larutan cuka belum dapat membeku
B.     Pertanyaan dan pembahasan percobaan
1.      Apakah fungsi garam dapur kasar yang dicampurkan dengan potongan es?
Fungsinya adalah untik menurunkan titik beku dari es, karena jika hanya es saja titk bekunya hanya berskisar 0o C, setelah ditambahkan garam maka suhunya menjadi lebih dingin lagi berkisar -6,4o C.

2.      Mengapa selisih titik beku larutan cuka dengan larutan urea berbeda meskipun konsentrasinya sama?
Dalam percobaan ini, larutan cuka tidak membeku dan suhu terendah yang dapat diamati adalah sekitar 3,2o C sedangkan larutan urea dapat membeku pada suhu 0,2o C. hal ini dapat disebabkan oleh konsentrasi larutan cuka yang kemungkinan dibawah 0,5 M. jika melihat dari teori dasar seharusnya cuka memiliki titik beku 2 kali lipat dari larutan urea tetapi karena konsentrasinya yang kurang maka pada waktu yang sama larutannya belum dapat membeku.

3.      Hitunglah penurunan titik beku larutan cuka dan urea berdasar data diatas!
Dari data diatas, karena yang dapat membeku hanya larutan urea, jadi yang diambil hanya larutan urea:
∆Tf = Tf.pelarut-Tf.larutan urea
∆Tf = 0o C – 0,2o C = -0,2o C

4.      Jelaskan sifat koligatif larutan elektrolit dan non-elektrilit dari percobaan ini!
Sifatnya adalah, larutan elektrilit memiliki titik beku yang lebih rendah dibanding dengan larutan non-elektrilit, dikarenakan ion-ion dalam larutan elektrolit terurai seluruhnya.

C.    Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah titk beku larutan urea lebih rendah dibanding dengan cuka dapat dikarenakan akibat konsentrasi larutan cuka yang lebih rendah. Dengan kata lain, konsentrasi suatu laruta juga berpengaruh dalam penurunan titik beku.

1 komentar: